“Aku adalah khasanah terpendam .
Dan aku rindu diketahui.
Maka aku ciptakan dua dunia
Yang gaib dan yang lahir
Supaya khasanah kemurahan
Dan cinta- KU yang terpendam, dapat diketahui “
(Hadis Qudsi)
Dalam hal cinta banyak orang yang tidak menyadari dirinya telah terbawa arus cinta yang justru menjatuhkan dirinya sendiri. Hanya sebagian saja yang menyadari bahwa cinta bisa mengangkat dirinya dari keterpurukan menjadi kemuliaan dalam hidupnya.
Sebagian orang memang masih saja mengartikan bahwa cinta sebagai alat pemuas seksual semata. Sebagian lagi melampiaskan emosi romantis atau kalimat-kalimat menyentuh pasangan.
Sebagian lagi memahami cinta lebih dalam yaitu sebagai sumber kekuatan, meyakini dengan cinta semua bentuk kekerasan, kesombongan, keserakahan dan korupsi bisa dihapuskan.
Secara fungsinya Cinta terbagi menjadi dua :
A.MENJATUHKAN ( Jatuh Cinta/ Falling in love)
Banyak orang awalnya hidup senang dan bahagia tapi mendadak berubah menjadi menderita dan merana setelah mengenal cinta. Ini berarti cinta telah terkotori dan ternodai oleh suatu nafsu. Seperti perilku seks bebas, perselingkuhan, menguasai pasangan untuk kepentingan pribadi.
Maksud dari jatuh cinta disini bukan semata-mata mencintai itu sendiri tanpa makna. Jiwa kita yang tadinya sudah ringan tanpa beban malah diberatkan kembali oleh beban-beban yang menekan potensi jiwa untuk turun menjadi manusia penuh dosa.
Diantara perilaku jatuh cinta yang paling menjatuhkan jiwa adalah mencintai sesuatu melebihi Allah dan Rasul NYA, padahal orang yang mencintai Allah dan Rasul-NYA , maka Allah akan memberikannya nikmat yang tiada taranya :
“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul- NYa , mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah , yaitu nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang –orang yang shaleh. Dan mereka inilah teman sebaik-baiknya (QS An-nisa (4) : 69)
Apakah setiap orang yang jatuh cinta berarti dia jatuh potensi jiwanya? .... “RELATIF”
Ada orang yang pacaran (adakah pacaran dalam islam?!...) namun malah menjatuhkan jiwanya yang dulu ibarat lembaran kertas putih, kini dengan sadar memberikan titik-titik noda hitam yang berdampak lemahnya sang jiwa.
Namun ada juga orang yang pacaran, kemudian menjadikan pacaran menjadi mediasi untuk saling menguatkan keimanan kepada Allah, saling menasehati kebaikan dan saling mengingatkan.
Sekarang sudah saatnya kita “Terangkat oleh cinta” bukan lagi saatnya “jatuh terus oleh cinta”
B . TERANGKAT OLEH CINTA (“Enriching in love”)
Berbahagialah orang yang merasakan bagaimana dirinya terangkat oleh cinta. Mereka adalah orang-orang yang mengalami perubahan from “good” to “great” . Allah mengirimkan pertolongan kepadanya melalui Cinta.
Bila cinta mengangkat kita , jiwa kita jauh lebih suci berseri mewangi karena dengan cinta inilah titik-titik hitam yang mengotori sang jiwa luntur oleh deterjen cinta yang suci. Pada saat cinta telah mengangkat kita, ibarat burung yang siap terbang, maka akan muncul sayap-sayap kasih sayang yang mengantarkan kita menuju impian yang kita yakini.
Seorang yang mengenal cinta dalam level ini akan muncul keinginan membahagiakan orang yang dicintainya.tidak ingin menyakiti. Seorang anak akan selalu membahagiakan kedua orang tuanya. Seorang karyawan yang cinta keluarga akan membuatnya menjadi karyawan yang loyal dan berkomitmen tinggi. Seorang pemimpin akan memperhatikan karyawannya. Seorang suami / istri akan menjaga dirinya dari cobaan rumah tangga yang menghayutkan kesetiaan. Seorang masyarakat akan mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara dengan fokus memberi yang terbaik. Dan sebagai seorang “hamba Allah” (khalifah) akan benar-benar mencintai-Nya dengan tidak melanggar larangan –larangan serta mengikuti aturan-aturan / rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Cinta yang bergelora kepada Tuhan akan menjadikannya pribadi yang penuh kasih dan sayang kepada sesama.
Pada saat seseorang telah mencapai “Enriching in love” cinta akan membuahkan hasil yang memukau ; Akan muncul benih-benih cinta dan perilaku :
Kerinduan spiritul dengan Ilahi
Bila kita telah terangkat oleh cinta, hati penuh dengan kerinduan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Dalam setiap tarikan nafas ini, Allah bukan hanya semata-mata diucapkan secara verbal saja, namun sudah menukik kedalam pikiran dan hati nurani. Kerinduan ini mengalahkan kerinduan-kerinduan lain yang pernah ada dalam hidup. Terlebih ketika sedang melakukan ibadah shalat. Sebagai mediator antara seorang hamba dengan sang khalik, shalat bukan lagi bentuk kebutuhan namun sudah mencapai bentuk cinta antara sang makhluk dengan sang Khalik. Dalam setiap pandangan, baik pandangan mata; hati dan jiwa semata-mata untuk menggapai kemuliaan-Nya.
Menancapkan tombak keimanan yang dalam kepada Allah
Tidak hanya kerinduan saja , namun bila seseorang telah terangkat oleh cinta, tombak- tombak keimanannya semakin tajam menghujam nurani. Ibarat pepatah yang mengatakan :” “Sekali jarum besi tertanam, pantang saya tarik kembali” . Memiliki keimanan seperti sahabat nabi “Bilal” yang tetap mengatakan “Allahu Ahad” walaupun nyawa menjadi taruhan bila menyuarakannya. Dirinya makin yakin dan mantap hanya Allah-lah satu-satunya penolong dan juru selamat, baik ketika didunia maupun diakhirat.
Rindu meneladani rasulullah
Nabi Muhammad rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam sebagai teladan. Dia adalah panutan yang sempurna. Hanya dialah nabi yang tergambar jelas karakter sejak kecil sampai akhir hayatnya. Pada saat kita telah terangkat oleh cinta , cinta kepada Rasulullah serta keinginan kuat untuk meneladaninya semakin besar.baik dalam ucapan, pikiran dan tingkah laku. Cintalah yang mengangkat seseorang untuk mengubah dirinya menjadi manusia yang jauh lebih bermanfaat dari sebelumnya.
Kesuksesan
Kesuksesan bukan lagi menjadi pintu yang sulit untuk dibuka bagi mereka yang telah mencapai kualitas cinta ini. Kegagalan bukan lagi hambatan ,namun kegagalan adalah jalan yang berputar duakali agar kita jauh lebih sukses dan bahagia. Sukses bukan lagi tujuan utama, namun sukses adalah sebuah proses pengabdian untuk melayani banyak oang. Tidak peduli kita sehebat apa di kantor, setenar apa di masyarakat, Semakin sukses kita semakin besar pelayanan kita kepada orang lain.
Kebahagiaan .
Cinta juga bisa melahirkan kebahagiaan sejati. Tanpa cinta rasanya sulit seseorang menciptakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Tapi tidak semua cinta bisa membawa kebahagiaan , namun bila seseorang terangkat oleh cinta, cinta justru membawanya kepada kebahagiaan tanpa syarat. Bahagia karena benar-benar bahagia. Cinta benar-benar memberikan kebahagiaan sejati bila kita telah menemukan rahasia bahagia tanpa syarat.
Kekayaan
Banyak orang mengejar kekayaan , namun sayang dia tidak pernah mencapai kekayaan yang sesungguhnya. Padahal semangat untuk kaya dianjurkan dalam al-Quran. Bahkan harta yang dinamakan “al-khair” berarti kebaikan.
Islam tidak melarang kita jadi kaya, tapi islam mengecam orang yang berlomba menumpuk harta untuk riya, berfoya-foya dan mengabaikan fakir miskin.
Kekayan bila tidak didasari oleh cinta yang mencerahkan akan membuat dirinya jatuh. Dengan kekayaan kita bisa mencapai kesucian jiwa. Dengan zakat dan sedekah kepada orang yang tepat membuat jiwa suci kembali. Dengan kekayaannya dia kan memiliki semangat yang tinggi untuk berbagi.
Harmonis
Kehidupan yang harmonis hanya bisa dimiliki oleh cinta yang mencerahkan. Saat cinta mengangkat kita ,ada motivasi yang kuat untuk hidup harmoni dengan seluruh ornamen kehidupan. Diantara sesama manusia, antara kita dengan Allah, antara kita dengan lingkungan dan alam semesta.
Menyembuhkan.
Sebagian besar orang percaya bahwa cinta mampu memberikan dampak pada penyembuhan. Sebagian lagi ada yang tidak percaya. Nabi Isa AS bisa menyembuhkan orang yang sakit. Orang yang terangkat oleh cinta tidak ada sekat-sekat lagi dalam hatinya. Semua harus diberikan kasih sayang yang sama , orang yang baik terhadapnya ataupun jahat terhadapnya. Seseorang yang telah di Vonis meninggal 5 bulan lagi, dapat bertahan hidup karena dia ingin sekali melihat pernikahan anaknya 2 tahun lagi. Dan Allah menyembuhkan penyakitnya. Itu karena dia memiliki cinta yang kuat kepada anaknya. Banyak orang yang yang mati cepat, terlalu cepat karena kehilangan cinta sejati. Kalaupun dia punya cinta , cintanya cendrung menjatuhkan jiwanya.
Bila cinta telah merasuk kedalam jiwa , Jiwa itu akan kebal dari ragam penyakit yang mematikan
Mencerahkan
Ibarat lampu terang. Cinta mampu menerangi rumah yang gelap gulita tanpa penghuni. Cinta mampu menerangi hati “zhulmani” (hati yang gelap) dengan karakter rendah dan memalukan, kikir, syirik, dengki , suka fitnah/ghibah, dendam, pemarah, kasar dan jauh dengan Tuhan. Semua itu akan hilang bila ada cahaya yang masuk dalam rumah gelap ini. Dan cahaya itu adalah cinta yang mengangkat kita.
Itulah kekuatan “enriching in love” (cinta yang mengangkat) . Dia seperti Matahari yang mencerahkan goa-goa kecil dan sempit yang selalu mengeluh dan menggerutu karena kegelapan. Bila seseorang telah mendapatkan cinta di level ini , dia kan mendapatkan cahaya Ilahi yang mencerahkan batinnya, keluar dari kumpulan orang-orang biasa dan menjadi manusia diatas rata-rata.
Masuk dalam golongan manakah kita? Orang yang “jatuh cinta” ataukah “orang yang terangkat oleh cinta”
Wallahu a’lam bishawwab
BC 15012011
0 komentar