KINI, semakin banyak wanita muda jatuh ke dalam pelukan pria matang. Banyak alasan yang mendasari, tapi setidaknya pria matang menyediakan kenyamanan.
Wanita muda mencintai pria matang sering disebut dengan sindrom "Sugar Daddy". Sebagian orang percaya bahwa "tren" ini memiliki berhubungan dengan kenyataan bahwa figur ayah tidak didapatkan wanita tersebut pada masa awal pubertas.
Pendapat bervariasi muncul, tapi satu yang pasti, wanita muda kencan dengan pria matang kini jauh lebih banyak daripada sebelumnya hingga mengundang perguncingan orang sekitar.
Tidak mengherankan bila kesenjangan usia yang sangat lebar ini menimbulkan kontroversi. Jika Anda seorang ayah yang memiliki anak berusia 20 tahun, bagaimana Anda menghadapi kenyataan bahwa ia mencintai seorang pria yang usianya tidak jauh dari Anda? Lantas, adakah manfaatnya bila mereka berkencan dengan seseorang yang jauh lebih tua?
Memahami remaja putri
"Banyak wanita muda dan modern banyak mengadopsi figur ibu. Ini memainkan peran penting dalam keputusan seorang wanita menemukan suami atau pendamping hidupnya kelak," kata Matt Fuller, pengasuh rubrik kencan Yourtango.
Pada saat seorang gadis mencapai usia awal atau pertengahan 20-an, dia akan mencapai tahapan mencari teman kencan dengan "menguji" beberapa pria yang mungkin potensial sebagai ayah. Bahkan, ada kekhawatiran ia akan kehilangan waktu untuk mencari komitmen atau cinta seorang pria.
Sayang, jarang bagi wanita muda menemukan seorang pria sebaya yang memiliki ketakutan sama serta bisa memberinya solusi. Inilah alasan sebagian wanita muda mencari pria matang. Apalagi kita tahu, pria memiliki sikap berbeda menghadapi masa depannya yang cenderung lebih santai.
"Sementara pria matang menyediakan kenyamanan dan keamanan, siap membangun keluarga, kurang mungkin untuk selingkuh, jauh lebih mahir dalam berkomunikasi, dan mapan secara finansial. Intinya, pria matang mampu memberikan lingkungan yang penuh kasih dan aman untuk perempuan muda dan keluarganya," tukasnya.
Oleh-oleh dari Aljazair
7 bulan yang lalu
0 komentar