Diceritakan seorang pemuda ahli ibadah yang tengah kehabisan bekal dan kelaparan di kota Mekah. Tubuhnya limbung berjalan di sebuah gang di kota tersebut, tiba-tiba matanya tertuju kepada seuntai kalung emas yang nampak sangat mahal, di ambilnya kalung tersebut dan disimpannya dalam saku bajunya lalu ia pergi ke Masjidil Haram .
Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya mengumumkan bahwa dirinya telah kehilangan seuntai kalung emas, dan ciri-ciri kalung tersebut sama persis dengan kalung yang ditemukan pemuda tadi.
Sahut pemuda: "aku yang menemukan kalung anda dan ini aku kembalikan." kalungpun di berikan oleh laki-laki yang merasa memiliki kemudian ia berlalu begitu saja tanpa sepatah kata pun apalagi untuk berharap imbalan sepeser uang dirham. Diantara rasa laparnya si pemuda itu berdoa:" Ya Rabb, aku biarkan semua itu untuk Mu, maka gantikanlah untukku sesuatu yg lbh baik darimu."
Alkisah
kemudian ia pergi kelaut menumpang sebuah perahu barang, ditengah perjalanan tiba-tiba badai menerjang kapal yang ditumpanginya hingga kapal tersebut karam. Tak satupun penumpang yang selamat kecuali dia yang terkatung-katung diatas air dengan sebatang pohon terombang- ambing hingga terdampar di sebuah pulau. Dengan tertatih ia berjalan menuju daratan, didapatinya sebuah mesjid tua dan orang-orang tengah melaksanakan shalat, dia pun ikut shalat.
Di dalam mesjid usai shalat ia menemukan lembaran-lembaran kertas yang ternyata Alquran. Salah seorang jemaah berkata: "apakah anda bisa membaca Alquran? "Ya jawab pemuda, "bisakah kiranya tuan mengajarkan kepada anak-anak kami membaca, dan menulis? Dan kami akan membayar anda." Pinta seorang dari mereka, dan langsung disetujui pemuda tersebut.
Al kisah mulailah pemuda tersebut mengajarkan cara membaca dan menulis Alquran dengan menerima bayaran guna menyambung hidup.
Hari-hari dilewati si pemuda, suatu ketika orang-orang pulau itu bercerita bahwa ditempat mereka ada seorang gadis yatim anak seorang yang sangat baik di pulau itu, orang tuanya telah tiada. Dan ditawarkanlah kepada si pemuda untuk menikahi gadis tersebut. Dan lantas di setujui oleh sipemuda.
Mereka pun akhirnya menikah. Saat malam pertamanya matanya terbelalak dengan kecantikan istrinya yang yatim itu, tak hentinya mengucap syukur kepada Allah yang telah memberi karunia sebesar itu untuknya. Belum selesai rasa kagumnya ia dikejutkan lagi oleh seuntai kalung di leher istrinya persis sama dengan kalung yang pernah ditemukannya di Mekah dulu.
Maka ia pun bertanya perihal kalung tersebut. Kemudian diceritakan oleh istrinya. Dalam cerita itu disebutkan kalau ayahnya pernah menghilangkannya di kota Mekah, kata si Ayah ketika itu kalung ini ditemukan seorang pemuda kemudian dikebalikannya begitu saja tanpa pamrih. Dalam doanya ayahnya selalu berdoa agar anak gadisnya dikaruniai pemuda seperti pemuda yg mengembalikan kalung emas itu. Dan di akhir ceritanya , si suami berkata . " wahai istriku... sayalah laki-laki yang menemukan kalung itu."
Kini kalung itu berada di sisi pemuda tersebut dengan status halal, dia telah meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah menggantikannya dengan yang lebih baik." sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali sesuatu yang baik."
Wallahu a’lam bishawwab...
0 komentar