Apa yang Anda pikirkan jika mendengar kata Surabaya atau Suroboyo? Ulah Bonek supporter Persebaya? Tunjungan Plaza, Rujak Cingur, Ludruk atau Rawon Setan? Atau kah, Jembatan Merah, Tugu pahlawan dan patung Suro & Boyo. Sejauh ini Surabaya memang sudah memiliki beberapa hal menarik, dan memiliki beberapa ikon. Kini, Surabaya sedang bersiap untuk menambah satu ikon lagi yakni, Suramadu. Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura ini saya perkirakan akan menjadi aset penting wisata dan ikon baru kota Surabaya, bahkan bisa lebih kuat dari patung Suro & Boyo yang berada di depan Kebun Binatang dan yang segera selesai di Arena Ketabang di tepian Kalimas.
Tanggal 1 April 2009 lalu, tepat pukul 00.00 bentang tengah jembatan ini tersambung sudah. Aksi kembang api ikut memeriahkan tersambungnya jembatan ini. Suramadu tampak gemerlap di bawah kilatan sinar kembang api, dan ini sudah mulai menunjukkan kemegahan & keindahannya. Kelak jika semua lampu dan tata pencahayaan rampung, jembatan ini pasti akan semakin indah khususnya saat malam hari.
Suramadu direncanakan akan dioperasikan akhir Juni 2009 ini. Selama ini pembangunan Suramadu lebih banyak disiapkan dari sisi aspek bisnisnya, menurut saya masih ada apek lain yang belum terlalu digarap. Yakni aspek wisatanya yang belum terlalu banyak perhatian. Saya sangat yakin Suramadu akan menjadi ikon baru industri wisata Surabaya dan sekitarnya. Kenapa demikian?
- Suramadu dan Surabaya akan menjadi pasangan bersanding dengan San Fransisco dengan Golden Gate-nya. Sydney dengan Harbour Bridge-nya. Di kedua kota itu jembatan yang dimiliki akhirnya menjadi ikon penting industri wisata.
- Suramadu berada pada posisi di sebelah timur pelabuhan Tanjung Perak berada pada posisi lengkungan dan akan tampak dari Tanjung Perak hingga Lamong Bay. Posisi Suramadu ini membuka peluang kawasan waterfront dengan mengambil view jembatan. Kawasan bibir pantai itu akan tergerak untuk segera berbenah.
- Posisinya juga berdekatan dengan pangkalan Koarmatim dan juga Monumen Jalesveva Jayamahe yang berdiri gagah. Suramadu dan monumen dapat disinergikan dengan daya tariknya masing-masing.
- Menurut koran-koran lokal Surabaya, harga tanah di kaki jembatan di sisi Surabaya sudah melambung tinggi. Diperkirakan dengan harga tanah mahal, pembangunan akan mengarah vertikal. Deretan gedung jangkung tampaknya akan segera bermunculan di kawasan ini, baik perkantoran, apartemen maupun hotel. Semuanya pasti memanfaatkan daya-tarik view Suramadu. Nah jika gedung-gedung ini terbangun, dapat dibayangkan pemandangan Suramadu berikut kawasan sekitarnya di malam hari. Jangan lupa untuk menyediakan photo-stop dengan latar belakang jembatan Suramadu.
- Surabaya Utara yang saat ini merupakan kawasan niaga memiliki potensi wisata budaya dan sejarah, misalnya Jembatan Merah, Kampung Arab dan pecinannya. Dengan kehadiran Suramadu kawasan ini yang jika malam hari menjadi kawasan mati akan menjadi lebih hidup sepanjang waktu.
- Kawasan Surabaya Timur yang berada di sisi selatan Suramadu akan makin berkembang apalagi jika tol lingkar timur yang menghubungkan Tanjung Perak, Suramadu, Waru dan Juanda selesai dibangun. Di kawasan ini akan lebih cocok jika dibangun untuk wisata air, atau bahkan dikembangkan sebagai water-front city baru. Khusus kawasan Surabaya Timur ini saya berharap pengembangannya tidak mengorbankan lingkungan terutama keberadaan hutan mangrove di kawasan pantainya.
Ada wisata biasanya ada juga cendera-matanya. Nah sekarang disamping patung Suro & Boyo, gambar Suramadu dapat dimanfaatkan untuk souvenir. Replika Suramadu, post-card, gantungan kunci, poster, t-shirt dengan gambar jembatan ini layak menjadi souvenir yang pantas dibawa dari Surabaya. Bravo Surabaya, Bravo Suramadu.
0 komentar