Sejarah Kota Surabaya

Pada 1612, Surabaya merupakan pelabuhan Perdagangan ramai. Banyak pedagang Portugis membeli rempah-rempah dari pedagang pribumi. Pedagang pribumi membeli rempah-rempah mereka tersembunyi dari Banda, meskipun, ada perjanjian dengan VOC tentang larangan perdagangan untuk kepentingan mereka sendiri.
Pada 1625, kerajaan Mataram telah mendominasi Surabaya. Setelah dikenakan di Mataram kerajaan, pada tahun 1967 Surabaya mendapat gangguan sebagai akibat dari Serangan bajak laut Makasar. Dalam situasi itu, akhirnya, Pangeran Mataram dari Madura suku, Trunojoyo muncul untuk memberontak raja Mataram. Mendampingi dengan bantuan Makasar rakyat, Trunojoyo telah mendominasi Madura dan Surabaya berhasil,.
Dalam dominasi Trunojoyo itu, Surabaya menjadi pelabuhan transit dan sungai Brantas sebagai tempat menimbun barang-barang dari daerah yang subur. Kalimas disebut "sungai emas" yang membawa komoditas berharga dari pedalaman.
Dengan keinginan dalam membantu Mataram, maka, Belanda penjajah dikirim Cornelis Speelman yang dilengkapi dengan tentara perang besar ke Surabaya pada tahun 1677. Akhirnya, benteng Trunojoyo telah didominasi oleh Speelman. Setelah itu, Gubernur Jenderal Couper kembali Surabaya ke Mataram. Pada abad ke-18, Surabaya menjadi ajang pertempuran antara Untung Surapati dan penjajah Belanda yang dipimpin oleh Govert Knol.
Setelah pertempuran lurus, pada November 11,1743, Paku Buwono II dari Mataram dan Gubernur Jenderal Van Imhoff di Surakarta menandatangani kesepakatan tentang hak dipercayakan-Nya Dia Jawa dan Madura Pantai Selatan (termasuk Surabaya) untuk VOC yang telah memberikan bantuan yang sampai dia mencapai takhta-Nya di Mataram kerajaan. Tapi Hindia Belanda tentara, baru-baru mengunjungi Surabaya pada April 11, 1746.
VOC telah membentuk pemerintah Struktural Baru di Pantai Utara Jawa dan Madura dengan posisi gubernur di Semarang. Dan, di Surabaya, di ruang Gezaghebber telah terpilih menjadi Gubernur A. Pada tahun 1794 sampai tahun 1798, pemimpin Utara Jawa Dirk Van Hogendorp. Pada 6 September 1799, Frederick Yakub Rothenbuhler diganti Van Hogendorp memimpin sampai 1809. Surabaya, telah diserang oleh tentara angkatan laut Inggris yang dipimpin oleh Laksamana Bantal di yang akhirnya, kiri Surabaya. Setelah VOC bangkrut punya, Hindia Belanda telah dipercayakan kepada Pemerintah Belanda. Pada 1808 sampai 1811, Surabaya di bawah pemerintahan langsung Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di whish ia membuat Surabaya menjadi Sebuah kota Eropa kecil. Surabaya dibangun sebagai kota perdagangan dan kota juga benteng.
Pada 1811-1816, Surabaya di bawah dominasi Inggris di yang dipimpin oleh Raflfles. Surabaya menjadi kota kebanggaan tahun 1813, sampai William Thorn adalah buku "Memoir of Conquest of Java" mengatakan bahwa kota Gresik (pada periode lalu menjadi kota pelabuhan yang ramai) sudah menjadi kuno dari Surabaya. Setelah itu, Surabaya sekali lagi telah didominasi oleh Belanda. Pada 1830-1850, Surabaya benar-benar dibentuk sebagai kota benteng dengan benteng Prins Hendrik di muara Kalimas. Pada tahun 1870, Surabaya telah diperluas untuk sisi Selatan sebagai kota modern.


Logo Surabaya :
 
SIMBOL DARI SURABAYA
   Simbol Surabaya yang saat ini util ini diangkat oleh DPRS Kota Besar Surabaya dengan putusan nomor 34/DPRS pada tanggal 19 Juni 1955, diperkuat dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 193 tahun 1956 0n 14 Desember 1956 yang berisi:
   1. Simbol memiliki bentuk perisai segi enam yang disuling (gesty leerd), yang dimaksudkan untuk melindungi Kota Surabaya.
   2. Monumen Pahlawan deskripsi dilambangkan kepahlawanan putra dan putri Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan melawan penjajah.
   3. Ikan Sura dan Buaya (baya) deskripsi yang berarti Sura ing Baya melambangkan karakteristik putra dan putri keberanian Surabaya yang tidak bergetar menghadapi bahaya.
   4. Biru, Hitam, Silver (Putih) dan Gold (Kuning) warna dibuat sebagai jelas dan seterang mungkin, sehingga karenanya menghasilkan simbol-simbol yang memuaskan.

Rate translation
 
Cerutu (Cigar) Building                                      
Internatio Building




Tags:
Gading Moore

––––•(-• Tentang Gading Moore •-)•––––

Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.
The way to get started is to quit talking and begin doing.
Walt Disney

0 komentar

Posting Komentar

Translate

Popular Posts